MOTIVASI HARI INI

VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur

Kamis, 30 Desember 2010

Ingin Cerdas ? Ayo ke Perpus...

Bila anda ingin cerdas, biasakan ke Perpustakaan. sebagai jantung pengembangan ilmu dan pengetahuan, tetapi sangat mengejutkan dari realita yang ada.
Dari penelitian ada delapan faktor muncul yang sangat mengagetkan:

  1. Biasanya tidak ada siswa-siswi di dalam perpustakaan.
  2. Perpustakaannya hanya buka pada jam kelas (paling tambah 15 minet).
  3. Guru-guru tidak secara rutin menyuruh siswa-siswi dalam jam kelas ke perpustakaan untuk tugas, mencari informasi atau solusi sendiri.
  4. Jelas, guru-guru tidak dapat minta siswa-siswi mencari informasi di perpustakaan di luar jam kelas karena perpustakaannya tidak buka.
  5. Guru-guru sendiri jarang kunjungi perpustakaan, dan kurang tahu isinya.
  6. Seringkali pengelola perpustakaan adalah guru yang juga jarang ada di perpustakaan.
  7. Pada umum, pengelola perpustakaan kelihatannya tidak mempromosikan perpustakaannya (atau berjuang untuk meningkatkan minat baca) secara aktif dan kreatif.
  8. Lingkungan sekolah (termasuk rakyat) kurang aktif membangunkan perpustakaan.

Sebenarnya Perpustakaan Sekolah Begini Hanya Sebagai "Gudang Buku" !

Kebiasaan ini belum merubah di kebanyakan sekolah sampai sekarang.

Padahal Perpustakaan Seharusnya Sebagai "Jantung Sekolah
".
Banyak siswa-siswi belajar dalam keadaan sulit di rumah, karena tempatnya sempit, ada adik-adik yang suka menggangu, mereka sering harus belajar di meja makan sesuai dengan waktu tidak dipakai, mereka tidak dapat belajar bersama teman-teman sekelas, dll.

Mengapa perpustakaan sekolah tidak buka satu sampai dua jam setelah jam kelas? Misalnya tutup jam 3 atau 3.30. Dari pengalaman kami alasan-alasan yang muncul adalah banyak! Masalah yang disebut termasuk; biaya karyawan, sekuriti, kendaraan untuk siswa, dll. Tetapi tidak ada alasan sebenarnya, dan untungannya untuk siswa-siswi kalau buka adalah banyak!

Perpustakaan juga sangat cocok untuk sebagai tempat di mana siswa-siswi dapat mengakses sumber-sumber informasi di Internet di luar jam kelas karena di awasi (melindungi siswa-siswi dari situs, kekerasan, porno, dll), dan siswa-siswi dapat dibantu oleh pustakawan/wati tanpa kebutuhan staf khusus.

Sering perpustakaan diurus oleh karyawan Tata Usaha (TU). Kita hanya perlu salah satu staf TU yang masuk 2 jam lebih siang dan pulang 2 jam lebih sore, tidak kena biaya. Kalau ada staf perpustakaan yang khusus - dibuat shift saja. Seringkali masuk lebih siang dan pulang lebih sore adalah keadaan yang cocok untuk anggota staf tertentu.

Yang kami melihat, di kebanyaan sekolah staf sekuriti sudah bertugas sampai sore. Kalau tidak, sistem shift juga dapat dilakukan.

Kalau masalahnya ada kendaraan, ini dapat dinegosiasi oleh staf sekolah. Biasanya bisnis dari siswa-siswi sekolah adalah sangat penting kepada perusahaan kendaraan, supir angkot, tukang becak, atau tukang ojek, dan mereka akan fleksibel.

Kami belum membahas hal "jumlah atau jenis koleksi buku", yang biasanya sangat kurang. Tetapi selama perpustakaan sekolah hanya sebagai "gudang buka" jumlah buku dan peraturan buku (Sistem/Katalog) tidak termasuk hal-hal utama.

Kita harus berjuang untuk mengatasi isu-isu (1-8 di atas yang tidak kena biaya) dan meningkatkan minat, kesempatan, dan kebiasaan baca. Kalau belum, perpustakaannya akan gagal sebagai jantung sekolah. Kebiasaan baca adalah kunci untuk mengembangkan pengetahuan dan pendidikan kita terus selama hidup (lifelong learning).

"Perpustakaan Online" tidak sebagai pilihan yang rialistik untuk mayoritas siswa-siswi tingkat sekolah (atau masyarakat) di Indonesia karena mereka tidak punya komputer atau akses ke Internet di rumah. Waktu untuk menggunakan komputer di sekolah adalah sangat terbatas, dan untuk "print" (cetak) dokumen-dokomen atau ebook dari Internet adalah sangat mahal dibanding dengan pinjam buku dari perpustakaan "yang gratis".

Buku-buku di perpustakaan sekolah dapat dipinjam dan dibaca kapan saja, di mana saja (di becak, di tempat tidur), dan buku-buku perpustakaan sekolah dapat "diakses oleh semua siswa-siswi secara adil". Ayo, membangun perpustakaan sekolah yang lengkap dengan akses di luar jam kelas.

Sumber:http://pendidikan.net


Anda dapat mengakses dan melihat beberapa perpustakaan online di:

Perpustakaan Digital UI

Perpus Digital BATAN

Digital Perpus Brawijaya

Perpus Pusat Unikom

Perpus Online UGM

ITS Library Digital

Perpus STIE MCE

Lingkungan Hidup

Teknik Industri ITB

UMS Digital Library

Airlangga Library

DigiLib AMPL

ITB Central Library

Pendidikan NonFormal

Perpustakaan DikNas

Budi Utomo : Menuju Pendidikan Kelas Dunia

"Pendidikan: Kapan Kita Akan Mulai Mengatasi Lima Hal Utama?"
(Phillip Rekdale)

  1. Memberantas korupsi di bidang pendidikan yang sangat memalukan dan membunuh semua harapan kita untuk maju - "Korupsi terjadi di semua tingkatan dari KemenDikNas, dinas pendidikan, hingga sekolah" (ICW) "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya."
    ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009).
    KemenDikNas Harus Mulai Akuntabel Ke Rakyat... "Jangan dinilai gagal terus!"
    Ref: http://PojokAntiKorupsi.Com.
  2. Meningkatkan semua sekolah yang rusak dan ambruk ke Standar Nasional yang lengkap dengan sarana/prasarana supaya aman, nyaman, dan kondusif untuk "semua pelajar" - "Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak!
    Ref: http://Ambruk.Com
  3. Mengimplementasikan PAKEM (Pembelajaran Kontekstual) di semua sekolah supaya standar pembelajaran kita sesuai dan kompetitif dengan negara lain. Kapan kita akan menghadapi isu-isu yang terbukti meningkatkan mutu pendidikan? Pendidikan Yang Terbaik Masih Adalah: Pendidikan Berbasis-Guru yang Mampu dan Sejahtera, di Sekolah yang Bermutu, dengan Kurikulum yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa-Siswi dan "Well Balanced" (seimbang, dengan banyak macam keterampilan termasuk teknologi), yang Diimplementasikan secara PAKEM. ("Mampu" termasuk Kreatif)
    Ref: http://pendidikan.net/pakem.html
  4. Menggunakan "Appropriate Technology" yang sudah ada di semua sekolah, yang terbaik, terjangkau, dan sangat meningkatkan kreativitas siswa-siswi maupun kreativitas guru (seperti di negara maju). Dengan rasio: "Sekarang Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa" dan "dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet". Jelas TIK (ICT) bukan solusinya, kan? Dan Internet bagaimana.....?

    Komputer-komputer yang ada di sekolah-sekolah umum masih jauh dari cukup untuk belajar Ilmu Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) secara nasional (Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa), apa lagi menggunakan TIK untuk E-Learning. Target KemenDikNas adalah computer 1: 20 siswa pada tahun 2015 (baru cukup untuk mengajar mata pelajaran TIK, kan? - E-Learning kapan 2020, 2025?)

    Maupun E-Learning dapat membunuh kreativitas anak-anak kita! Sebetulnya ada banyak sekali isu (kebanayan terkait dengan "human issues and the importance of self-expression, free discussion, peer learning, dan benefits of group learning").

Satu lagi Isu Penting: "Internet Belum Dimanfaatkan Secara Positif Oleh Pelajar"
"PADANG--MI: Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. DR. Nurtain mengatakan kini banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi internet untuk hal-hal positif namun lebih cenderung hanya untuk menghabiskan waktu dan hal yang tidak bermanfaat."

Maupun hanya ada sangat sedikit informasi yang dalam bahasa Indonesia. Tanpa bahasa Inggris anak-anak kita adalah buta kepada informasi global, jadi manfaatnya Internet untuk anak-anak kita adalah sangat terbatas. Bahasa Inggris Adalah Kunci Untuk Pintu Ke Globalisasi Maupun Lapangan Kerja Luas.

Ada Produk Teknologi Yang Dapat Membuat Revolusi Di Bidang Pendidikan Di Seluruh Indonesia. Sekarang kita dapat belajar di manapun, di kota besar, di kota kecil, di desa, maupun di becak. Relatif kecil dan dapat masuk tas anda jadi dapat dibawa ke mana saja. Anda hanya perlu mempunyai niat belajar dan anda dapat belajar tanpa batas. Tidak perlu koneksi ke listrik dan battery dijaminkan selama hidup (katanya). Juga tidak kena ongkos layanan (Internet atau Hanfon). Tidak memakan pulsa jadi kalau anda tidur dan lupa mematikan alat revolusi pendidikan ini tidak akan kena ongkos. Alat ini juga dapat dipakai di seluruh dunia tanpa koneksi khusus. Alat revolusi ini dapat dibeli di toko dekat anda sekarang dan dapat digunakan secara langsung... dan dapat belajar sambil pulang! Ayo Beli Sekarang! (Info Lengkap Di Sini)

Ref: http://teknologipendidikan.com/si-tpers.html

[ Informasi Teknologi Pendidikan ]

  1. Meningkatkan profesionalisme dan bertanggunjawaban guru untuk meningkatkan ilmu dan kemampuan mengajar sendiri - seperti guru profesional di negara lain. Guru adalah pelaksana pendidikan (dan paling penting) jadi kesejahteraan juga harus sesuai supaya tidak perlu "moonlighting" di tempat lain dan dapat fokus kepada tugasnya.
    http://InovasiPendidikan.Net

Kalau lima (5) isu di atas sudah diatasi kita sudah mengarah ke pendidikan
yang dapat disebut "Pendidikan Yang Bermutu"
.


Ref: http://teknologipendidikan.com/kbm.html

Senin, 27 Desember 2010

TENTANG OUTBOUND MANAJEMEN TRAINING

Metode Experiential Learning dipercaya bukan hanya merupakan sebuah ?trend? dalam metode pelatihan, namun telah dikaji sebagai suatu metode yang paling efektif dalam mengakomodasi kebutuhan / tuntutan terhadap hasil suatu pelatihan.

Guna mencapai tujuan dan mengoptimalkan metode pelatihan diatas, media Outdoor Activities atau yang juga dikenal dengan Outbound Manajemen Training Budi Utomo merupakan pilihan yang tepat.

Dengan konsep-konsep interaksi antara peserta dan dengan alam melalui kegiatan simulasi di alam terbuka diyakini dapat memberikan suasana yang kondusif untuk membentuk sikap, cara berpikir dan persepsi yang kreatif dan positif dari setiap peserta guna membentuk rasa kebersamaan, keterbukaan, toleransi dan kepekaan yang mendalam, yang pada harapannya akan mampu memberikan semangat, inisiatif, dan pola pemberdayaan baru dalam perusahaan anda melalui simulasi Outdoor Activities ini peserta juga akan mampu mengembangkan potensi diri, baik secara individu (Personal Development) maupun dalam kelompok (Team Development) dengan melakukan interaksi dalam bentuk komunikasi yang efektif, manajemen konflik, kompetisi, kepemimpinan, manajemen resiko, dan pengambilan keputusan serta inisisatif.

PERSONAL DEVELOPMENT TRAINING
Merupakan program pelatihan yang intensif dalam rangka pengembangan pribadi (personal) dengan menggunakan media pembelajaran luar ruang (outdoor). Dalam program ini akan diterapkan usaha terarah untuk penggunaan kesempatan belajar yang aktif demi memperkuat perubahan di dalam organisasi melalui pembelajaran individu.

Tujuan Program

Dengan kemampuan yang sudah ada saat ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan dan menggali potensi diri yang belum disadari

Pembelajaran terhadap nilai-nilai tersebut dilakukan melalui experiential learning sehingga peserta akan lebih memahaminya.

Meningkatkan kemampuan kepemimpinan peserta, antara lain dalam kerjasama team, komunikasi internal maupun eksternal yang efektif, dan pengambilan keputusan

Meningkatkan kemampuan berpikir 'liar' dalam memahami dan mengatasi setiap masalah. ?Memberikan pengalaman yang menarik dan menantang sebagi pembelajaran dalam menghadapi pekerjaan sehari-hari.

Meningkatkan kemampuan berpikir 'liar' dalam memahami dan mengatasi setiap masalah. ?Memberikan pengalaman yang menarik dan menantang sebagi pembelajaran dalam menghadapi pekerjaan sehari-hari.

Manfaat bagi perusahaan
Permainan yang diberikan semuanya mengandung manfaat manajerial sehingga akan didapat pengalaman-pengalaman yang berguna dalam pekerjaan sehari-hari seperti:

Mengoptimalkan keeikutsertaan karyawan dalam semua kegiatan acara

Mempererat hubungan kerjasama antar semua karyawan

Mampu menumbuhkan sikap saling berempaty yang dalam

Menambah rasa percaya diri dalam melaksanakan tugas yang diberikan

Memahami peran & fungsi serta tanggung jawab masing-masing dalam pekerjaan

Menjadikan individu dalam perusahaan lebih siap terhadap perubahan dan perkembangan dunia usaha

TEAM DEVELOPMENT TRAINING
Merupakan program-program pelatihan yang intensif dalam rangka pengembangan kerjasama kelompok (team work) dengan menggunakan media pembelajaran luar ruang (outdoor) . Dalam program ini akan diterapkan usaha pembelajaran individu sebagai bagian dari suatu team. Peran Team dalam memecahkan masalah (problem solving) dan juga dinamika suatu kelompok kerja.

Tujuan Program
Didalam training ini peserta akan dibekali dengan pengetahuan dan strategi yang berguna khususnya dalam hal:

Memahami perbedaan dalam kelompok

Keterbukaan sikap (self-disclosure)

Memberi dan menerima umpan-balik (feedback)

Memahami lebih jauh manfaat dan pentingnya bekerja-sama dalam tim

Mengetahui prinsip kerja Team Work yang Sinergis

Menjadikan individu dalam perusahaan lebih siap terhadap perubahan dan perkembangan dunia usaha

Mempersiapkan peserta untuk menerapkan asas-asas kerjasama kelompok dan budaya baru (encounter culture) dalam unit organisasi masing-masing

Identifikasi masalah-masalah kerjasama antar-fungsi dan antar-lapisan organisasi serta rencana perbaikannya

Menetapkan langkah yang tepat untuk mengatasi berbagai situasi sulit dalam team

Mengetahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dan dievaluasi dalam pembentukan Tim yang solid, pemilihan personil dan mengatasi hambatan yang biasanya terjadi dalam Tim

Mengetahui bagaimana mengevaluasi team performance dan mengarahkan perbaikan-perbaikan guna efisiensi & efektifitas tim selanjutnya

Komitmen terhadap tujuan tim dengan antusias, saling memberi informasi dan pengalaman

Manfaat bagi perusahaan
Permainan yang diberikan semuanya mengandung manfaat manajerial sehingga akan didapat pengalaman-pengalaman yang berguna dalam pekerjaan sehari-hari seperti

Terbentuknya tim kerja yang tangguh dan solid dalam perusahaan guna peningkatan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.

Meningkatkan kepekaan karyawan terhadap masalah sesama dalam perusahaan

Menumbuhkan sikap saling empathy yang dalam diantara sesama karyawan

Terbentuknya tim kerja yang tangguh dan solid dalam perusahaan guna peningkatan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan

Menjadikan tim kerja dalam dalam perusahaan lebih siap terhadap perubahan dan perkembangan dunia usaha

Menjadikan individu dalam perusahaan lebih siap terhadap perubahan dan perkembangan dunia usaha

Mempersiapkan peserta untuk menerapkan asas-asas kerjasama kelompok dan budaya baru (encounter culture) dalam unit organisasi masing-masing

Identifikasi masalah-masalah kerjasama antar-fungsi dan antar-lapisan organisasi serta rencana perbaikannya

Menetapkan langkah yang tepat untuk mengatasi berbagai situasi sulit dalam team

Mengetahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dan dievaluasi dalam pembentukan Tim yang solid, pemilihan personil dan mengatasi hambatan yang biasanya terjadi dalam Tim

Mengetahui bagaimana mengevaluasi team performance dan mengarahkan perbaikan-perbaikan guna efisiensi & efektifitas tim selanjutnya

Komitmen terhadap tujuan tim dengan antusias, saling memberi informasi dan pengalaman


DISAIN PROGRAM PELATIHAN
Berdasarkan metodoe pelatihan diatas, disain program yang kami susun adalah bertahap meliputi:

Kerangka Dasar Pelatihan:
• Pengarahan (Briefing)
• Pemahaman akan misi (Mission Assesment) dan Perencanaan (Planning)
• Pelaksanaan Aktifitas (Action) dan Refleksi (Reflection)
• Evaluasi (Evaluation)
• Penyimpulan (Debriefing)

Aktifitas
• Luar Ruang (outdoor) dengan dasar:
• Permainan berstruktur
• Skenario yang beralur
• Aturan main, sangsi dan penghargaan
• Penghitungan prestasi (scoring)
• Ceramah Singkat & Diskusi

FASILITATOR
Dalam kegiatan pelatihan dengan media outdoor , AI Consultans menerapkan standar kompetensi yang memadai meliputi:

Instruktur & Fasilitator (Trainer)
• Para trainer yang berkompetensi dalam bidang pelatihan baik indoor maupun outdoor

Tenaga Medis (Paramedics)
• Tersedianya para tenaga medis yang berpengalaman dalam setiap kegiatan pelatihan

Instruktur High Rope Courses
• Para instruktur yang berkompetensi dalam bidang kegiatan luar ruang (outdoor) yang didudukung dengan
.. peralatan (equipment) yang memenuhi standard keamanan
• Selalu memprioritaskan masalah keamanan bagi setiap peserta dalam setiap kegiatan

FASILITAS
Dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan ini, AI Consultans meyediakan:
• Design Program
• Instruktur
• Fasilitator
• Peralatan & Perlengkapan
• Simulasi Interaktif (outdoor games)
• Akomodasi
• Konsumsi
• Transportasi
• Photo/Dokumentasi
• Asuransi
• Laporan (Review)
• Dan lain lain disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pelatihan.

BIAYA PELATIHAN
Biaya yang akan timbul atas penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini didasarkan atas jumlah peserta serta jenis akomodasi yang dipilih sesuai keinginan klien, yaitu dengan fasilitas akomodasi berupa kamar Hotel atau dengan ?adventure style' berupa Camping.

Biaya yang dikeluarkan perusahaan guna penyelenggaraan acara ini sesungguhnya merupakan investasi jangka panjang dalam hal Sumber Daya Manusia dalam tubuh perusahaan itu sendiri. Karena keuntungan yang didapat dari kegiatan ini kembali lagi kepada perusahaan berupa peningkatan kinerja para karyawan serta pembentukan team kerja yang solid yang pada akhirnya akan meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan.

LOKASI PELATIHAN
Dengan kandungan materi yang sarat nilai pembelajaran melalui media outdoor, kami sangat menganjurkan agar kegiatan outbound training ini dapat dilaksanakan diareal yang representatif, yang dapat mengoptimalkan kegiatan pelatihan agar mampu mencapai tujuan yang diinginkan dengan baik.

Adapun areal yang representatif yang kami maksud adalah sebuah areal yang mampu mengakomodasi segala jenis kegiatan yang akan dilakukan, dalam hal ini areal tersebut merupakan sebuah kawasan pelatihan yang menyediakan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan, meliputi:

• Areal terbuka yang cukup luas guna pelaksanaan outdoor activities
• Areal tertutup guna pelaksanaan indoor activities
• Tersedianya jalur trekking yang memungkin peserta untuk melakukan shelter trekking guna menyelesaikan . .simulasi/permainan interaktif
• Tersedianya fasilitas permainan High Rope Courses sebagai salah satu media peningkatan Self Confidence
.. setiap peserta pelatihan (disesuaikan dengan keinginan klien)
• Tersedianya fasilitas bermalam ?adventure style' berupa tenda serta camping area
• Yang juga tidak kalah pentingnya adalah masalah privacy agar peserta dapat berkonsentrasi penuh pada . .. kegiatan tanpa terganggu oleh pengunjung umum.

DURASI PELATIHAN
Lamanya waktu pelatihan pada dasarnya disesuaikan dengan keinginan klien, namun untuk hasil yang optimal, program pelatihan ini membutuhkan waktu efektif selama (3 Hari / 2 Malam), yang secara umum jumlah jam tersebut terdistribusi dalam kegiatan kegiatan sebagai berikut:

• Diskusi & Indoor Games: 35 %
• Outbound & Outdoor Activities: 65 %

PESERTA PELATIHAN
Dengan didasarkan pada kandungan materi pelatihan dan tujuan pelatihan, sasaran kegiatan pelatihan ini adalah meliputi: Top Manajer hingga Karyawan

Entri Populer

Komentar


ShoutMix chat widget