MOTIVASI HARI INI

VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur

ENTREPRENEUR


CUKUP UANG MUKA RP. 3,5 JT UNTUK UMROH/HAJI REGULER DAN RP. 5 JT UNTUK HAJI PLUS  
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Berikut kami sampaikan perbandingan cara beribadah UMROH (No. Ijin D 358-2004)/HAJI PLUS (No. Ijin D 458-2006) dengan menggunakan SISTEM AGENCY GET AGENCY (AGA) dari PT. ARMINAREKA PERDANA yang sudah melayani jemaah sejak tahun 1990 dibandingkan dengan BIRO PERJALANAN LAIN, sebagai berikut :  
BIRO PERJALANAN LAIN:
  1. Bayar harus tunai.  
  2. Silaturahmi terbatas, kepada anggota rombongan saja. 
  3. Bila mempromosikan Umroh/Haji/Haji Plus melalui biro lain, Anda tidak mendapat imbalan atau bila mendapatkan dalam jumlah yang kecil dengan catatan setelah dilakukan pelunasan terlebih dahulu. 
  4. Hanya ibadah untuk diri sendiri saja dan tidak bisa menolong orang lain untuk ibadah Umroh/Haji Plus seperti Anda.  

BIRO PERJALANAN ARMINAREKA PERDANA:
  1. Cukup membayar tanda jadi (DP) Rp. 3,5 juta untuk umroh dan Rp. 5 juta untuk Haji/Haji Plus, selanjutnya bisa dicicil.
  2. Silaturahmi bisa berkembang dan berlanjut. 
  3. Bila mempromosikan Umroh/Haji Plus melalui Sistem ARMINAREKA PERDANA, Anda berpeluang mendapatkan Umroh/Haji Plus Gratis, karena akan mendapatkan komisi yang besar, dan Anda bisa mendapatkannya sampai hari tua dan bahkan dapat diwariskan, hanya setelah yang bersangkutan membayar tanda jadi (DP) saja. 
  4. Selain beribadah, Anda juga bisa menolong orang lain untuk ibadah Umroh/Haji Plus sama seperti Anda.  


DENGAN SISTEM ARMINAREKA PERDANA

Cukup tanda jadi Rp. 3,5 juta (umroh/haji reguler) dan Rp. 5 juta (haji plus), anda akan mendapat :

  • Voucher senilai USD 350 (umroh/haji reguler) dan USD 500 (haji plus).  
  • Perlindungan asuransi kecelakaan diri (PA) senilai Rp. 50 juta dan kematian Rp. 5 juta dari Asuransi Bumiputera Syariah,  selama  satu tahun (dan bisa diperpanjang).
  • Souvenir dari ARMINAREKA PERDANA (mukena atau baju koko).
  • Kartu Calon Jamaah.
  • HAK USAHA, bila dijalankan bisa sebagai salah satu SOLUSI.  

Penggunaan Voucher:
Misalnya biaya UMROH adalah sebesar USD 1.650**, dengan voucher yang sudah ada sebesar USD 350 berarti sisa yang harus dilunasi adalah USD 1.300.  Bisa dilakukan dengan tunai atau  menabung seperti berikut: Apabila USD 1.300 tersebut dibagi dalam 26 bulan, dan per bulannya anda disiplin menyisihkan uang sebesar Rp. 500 ribu, untuk ditabung di rekening pribadi anda, akan terkumpul uang sebesar Rp. 13.000.000,- Tabungan anda cukup untuk berangkat UMROH. ANDA BISA MEMPERCEPAT BERANGKAT UMROH/HAJI/HAJI PLUS dengan cara mempromosikan dan mengajak saudara, teman, kenalan dan relasi anda untuk UMROH/HAJI PLUS bersama ARMINAREKA PERDANA, nilai tambah yang akan Anda dapatkan adalah : Bila anda berhasil mereferensikan 1 orang untuk berangkat Haji Plus, maka akan mendapat komisi Rp. 2,500,000.-.  Sementara untuk umroh/haji reguler, maka komisi yang akan anda dapatkan adalah Rp. 1,500,000.-. 
Dan bila ternyata saudara, teman, kenalan dan relasi Anda yang berangkat umroh/haji/haji plus bersama ARMINAREKA PERDANA tersebut ikut pula mangajak saudara, teman, kenalan dan relasinya, Anda akan mendapatkan komisi tambahan dari ARMINAREKA PERDANA, yang besarnya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Perhatikan tabel berikut:
(Cat: Setelah Pendaftar Hanya Membayar Tanda Jadi).

Jumlah Referensi   Program Umroh (Rp.)        Program Haji (Rp.)

1 orang                         1.500.000.-                            2.500.000.-
2 orang                         3.500.000.-                            5.500.000.-
3 orang                         5.500.000.-                            8.500.000.-
4 orang                         7.500.000.-                          11.000.000.-
5 orang                       10.000.000.-                          14.500.000.-
6 orang                       12.000.000.-                          18.000.000.-
7 orang                       14.500.000.-                          20.500.000.-
8 orang                       17.000.000.-                          24.000.000.-
9 orang                       18.500.000.-                          28.000.000.-
10 orang                     21.000.000.-                          30.500.000.-
Dst ...                          Dst*** ...                                  Dst*** ...  

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Catatan:
Diatas adalah gambaran apabila anda mereferensikan untuk program tunggal, pada pelaksanaannya anda bisa melakukan kombinasi antara program umroh dan program haji plus.
*           Agency Get Agency
 **          Biaya Umroh/Haji Plus disesuaikan dengan kurs rupiah terhadap dolar
 ***        Jumlah Komisi yang tertulis diatas, sebelum dipotong 10% untuk Administrasi  

Dengan ikut program ibadah Umroh/Haji/Haji Plus bersama ARMINAREKA PERDANA, Anda punya peluang berangkat Umroh/Haji/Haji Plus Gratis, mendapatkan penghasilan tambahan, serta beramal jariah menolong orang lain untuk berangkat Umroh/Haji/Haji Plus seperti Anda ....  

PROGRAM TAMBAHAN :
·         Kami mempunyai program membantu dan membina anak yatim untuk bisa mandiri, melalui pelatihan dan perekrutan tenaga kerja ARMINAREKA PERDANA GROUP.
·          Anda pun bisa melakukan Ibadah umroh/haji plus bersama keluarga sekaligus beramal kepada anak yatim dan atau lembaga dakwah yang ingin Anda bantu tanpa menambah anggaran Anda melalui program AGA tersebut. 
        Informasi Selanjutnya Hub :

        Bpk. H. Ridwan Abdul Aziz

                     081 330 330 354
=============================================================
Jadi Entrepreneur, Semua Bisa
Posted by Broer in Inspirasi Bisnis, Motivasi on April 28th, 2009 
Banyak sekali jalan menjadi entrepreneur, bahkan ketika tak serupiah pun duit di kantong Anda. Bagaimana caranya? Peluang apa saja yang bisa segera ditubruk?
Tak ada profesi yang sedemokratis profesi Entrepreneur (wirausaha/pengusaha). Siapa pun Anda, asalkan hari ini punya keberanian, hari ini juga Anda bisa langsung menjadi pengusaha — bahkan ketika tak serupiah pun duit di kantong Anda. Bandingkan, misalnya, untuk menjadi dokter, Anda mesti kuliah dulu bertahun-tahun di fakultas kedokteran. Demikian pula profesi lain seperti pengacara, arsitek, apoteker, psikolog, atau ahli konstruksi.
Memang, umumnya orang berpandangan, untuk menjadi wirausaha kita harus menyiapkan uang tunai lebih dulu sebagai modal. Itu sebabnya banyak orang sibuk berburu uang untuk menghimpun modal, biasanya dengan menjadi karyawan di perusahaan orang. Setelah dirasa cukup, barulah memutuskan membuka usaha sendiri. Namun ceritanya akan lain jika — dan ini yang sering terjadi — uang yang didapat ternyata dirasa hanya pas untuk hidup sehari-hari. Alhasil, cita-cita membuka usaha sendiri tinggallah cita-cita, karena usia keburu habis tersita untuk memikirkan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Pandangan bahwa untuk memulai usaha harus tersedia uang tunai, tak sepenuhnya benar. Dan itu telah dibuktikan oleh para pengusaha sukses. Sebagian besar dari mereka mengawali usaha justru ketika mereka tidak punya apa-apa, terdesak, putus sekolah/kuliah lantaran tak ada biaya, atau bahkan karena merasa terhina. Dalam kondisi nothing to loose ini, keberanian dan kenekatan mereka muncul. Dalam kondisi bukan siapa-siapa, mereka dipaksa untuk membangun “mimpi” masa depan, tertantang untuk meraihnya, dan berusaha keras menyusun strategi untuk mencapainya.
Keberanian dan motivasi yang menyala-nyala itu sekaligus menyingkirkan segala hal yang sebelumnya dianggap memalukan. Misalnya, karena tak punya uang serupiah pun di kantong, mereka tak segan-segan mengawali usaha sebagai makelar rumah, mobil, barang elektronik, aneka bahan bangunan, bahan kebutuhan pokok, atau barang-barang lainnya. Dengan modal dengkul ini, mereka langsung memetik keuntungan dari komisi atau berdasarkan kesepakatan lain yang ditentukan bersama pemilik barang.
Cara lain, misalnya, menjual jasa dengan lebih dulu meminta uang muka. Ini bisa dilakukan di industri jasa pendidikan seperti bimbingan belajar, les bahasa Inggris, kursus musik (piano, gitar, biola, dan sebagainya). Atau, bisa juga konsumen memesan barang tertentu kepada kita, tetapi sebelum barang pesanan itu kita kerjakan, kita minta uang muka lebih dulu. Nah, uang muka dari para konsumen itulah yang kita jadikan modal untuk menggelindingkan bisnis.
Gampang kan? Masih ada lagi. Kalau Anda kebetulan punya keahlian khusus, memasak misalnya, Anda bisa mencari pemodal untuk membuka restoran dengan sistem bagi hasil. Jurus-jurus seperti itulah yang tak bosannya diserukanPurdi E. Chandra, pendiri sekaligus “guru besar” Entrepreneur University, di depan para muridnya. Purdi sendiri drop out dari kuliahnya di tahun kedua gara-gara kesulitan uang kuliah dan biaya hidup. “Terus terang, dorongan terkuat dari dalam diri saya waktu memutuskan terjun ke dunia bisnis karena saya minder pada teman-teman kuliah yang hidupnya serba kepenak dan kelihatannya kaya-kaya,” ungkap pendiri dan pemilik Primagama Group, yang mengelola jaringan bimbingan belajar terbesar di Tanah Air. Kini, walaupun tidak menyelesaikan kuliahnya, Purdilah yang paling bos dan terkaya di antara anak-anak Angkatan 1979 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada yang sekarang bekerja di berbagai tempat.
Yang menggembirakan, belakangan semakin marak tren untuk sejak awal memutuskan menjadi wirausaha sebagai pilihan hidup. Banyak lulusan segar perguruan tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri, tanpa ragu bertekad membangun bisnis sendiri. Demikian juga, tak sedikit profesional di perusahaan mapan tiba-tiba ganti haluan menjadi pengusaha. Seperti akan Anda baca pada tulisan Sajuta berikutnya, dengan bekal pendidikan yang lebih bagus, luasnya jejaring serta pengalaman yang matang, kelompok ini memang relatif lebih jeli memilih bidang bisnis yang belum digeluti orang, sehingga banyak dari mereka cepat meraih sukses. Namun, yang paling disaluti dari mereka adalah keberaniannya memutuskan terjun di dunia bisnis, membangun visi, dan eksekusinya yang gigih.
Sungguh banyak jalan untuk menjadi wirausaha. Profesi seperti dokter, arsitek, desiner interior, pengacara, atau bahkan artis, sebetulnya tinggal selangkah lagi bisa menjadi pengusaha jika mereka mau. Dokter bisa bikin klinik atau bahkan rumah sakit sendiri. Pengacara dapat mendirikan kantor konsultan hukum. Desainer interior bisa bikin kantor konsultan desain dan interior. Artis, dengan pergaulannya yang luas, bisa segera mendirikan rumah produksi sendiri.
Kalau punya uang dan tak ingin terlalu repot, Anda bisa langsung menjadi pengusaha dengan membeli waralaba (franchise) produk/jasa terkenal yang sudah terbukti sukses. Dengan semakin derasnya arus barang (baik lokal maupun dari mancanegara), bisnis keagenan dan distribusi pun sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Dalam perjalanannya, seperti halnya dalam kehidupan yang lain, para wirausaha pun dihadapkan pada banyak jebakan dan godaan. Salah satu sindrom yang sering muncul adalah euforia sukses. Karena telah membuktikan diri sukses, dorongan untuk mengejar sukses-sukses yang lain pun sering sedemikian menggebu sehingga mengabaikan kemampuan riilnya. Banyak contoh pengusaha yang awalnya maju pesat berkat bisnisnya yang berkembang sangat bagus, tiba-tiba limbung lalu terjungkal gara-gara terlalu ekspansif ke bidang-bidang baru yang belum begitu dikuasainya. Jadi, hati-hatilah. Laju boleh cepat tapi ritme hendaknya tetap terjaga.
Yang jelas, gairah menuju entrepreneurial society ini perlu disambut hangat. Sebab, sumbangan pengusaha kecil dan menengah terhadap perekonomian nasional — seperti sudah sangat kerap didengung-dengungkan — tak perlu disangsikan lagi. Terutama, dalam hal penyediaan lapangan kerja dan andilnya dalam membangun struktur perekonomian nasional yang sehat. Karena itu, sudah saatnya pemerintah (khususnya pemda) makin terpacu untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi munculnya para wirausaha baru.  Bentuknya bisa macam-macam, antara lain ketersediaan kredit yang memadai bagi small and medium enterprises, penyaluran dana BUMN ke sasaran yang tepat, tidak membebani pajak secara tidak proposional, dan lain sebagainya.
===========================================================================================

Posted by Broer in Inspirasi Bisnis on April 20th, 2009 | 5 responses
STEP 1, START WITH A DREAM
Mulailah dengan
 sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan keyakinan akan produk yang akan kita tawarkan. A dream is where it all started. Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun idea yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan kerterikatan, tak mengenal kata ‘tidak bisa’ ataupun ‘tidak mungkin’.
STEP 2, LOVE The Products or Services
Cintailah produk anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan kepada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa-masa sulit. Setiap awal usaha selalu akan ada banyak halangan ataupun kesulitan yang bertubi tubi, kecintaan akan produk kita yang akan membuat kita bekerja keras dengan senang hati.
Enthusiastism and Persistence: Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan kita akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
STEP 3, Learn The BASICS of BUSINESS.
Pelajarilah fundamental business. : BEYOND THE *buy low, sell high, pay late, collect early. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama 1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar-dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik.Carilah -guru- yang baik.
STEP 4, Willing to Take CALCULATED RISKS.
Ambilah resiko. The gain that you will be able to achieve is directly proportional to the risk taken:
Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia wirausaha, karena hasil yang mungkin dicapai akan proporsional terhadap resiko yang diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik-baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan entreprenneur dengan manager. Entrepreneur lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manager dibutuhkan untuk mengatur perusahaan yang telah maju.
STEP 5, Seek Advice, But Follow Your Belief.
Carilah nasehat dari pakarnya, tapi ikuti kata hati kita. Consult Consultants, ask the experts, but follow your hearts. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan “indera ke enam” nya.
STEP 6, Salesmanship and Customer Understanding.
Komunikasi yang baik dan kepiawaian menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci-sukses. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangakan usaha pada fase itu.
STEP 7, Work HARD, 7 Days a Week, 18 Hours a Day.
Kerja keras. Ethos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan businessnya. Me-lamun-kan dan memimpikan kerjanya.
STEP 8, Make Friends As Much As Possible.
Bertemanlah sebanyak-banyaknya. Pada harga dan kwalitas yang sama orang membeli dari temannya, pada harga yang sedikit lebih mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
STEP 9, Deal With FAILURES.
Hadapi kegagalan Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidaklah mematikan. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bilamana sampai itu terjadi, bersiaplah dan hadapilah!
STEP 10, Just Do It, NOW!
Lakukanlah sekarang juga. Bila Anda telah siap, lakukanlah sekarang juga. Manager selalu melakukan:
READY-AIM-SHOOT, tetapi entrepreneur sejati akan melakukan READY-SHOOT-AIM!. Putuskan dan kerjakan sekarang, kerena besok bukanlah milik kita.

Tidak ada komentar:

Entri Populer

Komentar


ShoutMix chat widget