Hanya dengan Ujian kita bisa naik kelas ( Sebuah pesan Mulia di balik derita ). |
WAHAI KAWAN2 yang Mulia. apakah anda sedang menderita saat ini? hahaha, pertanyaan yang tidak biasa rupanya.... Itu selalu ditanyakan oleh kawan saya pada saya jika bertemu. "wahai brader apakah dirimu sudah menderita hari ini?" whahaha ASEM, jawabku dalam hati... Setelah saya korek2 dia, kenapa begitu, ternyata anugerah terindah yang pernah dia alami adalah penderitaannya yang dia anggap sebagai ujian dan hadiah dari yang maha kuasa.? eng i eng. lebih sung sangnya lagi (artinya ga biasa) dia selalu mendambakan penderitaan. OW.... Untuk mengerti itu memang diperlukan kecerdasan pemikiran yang memadai di tingkat yang imani. untuk lebih jelanya saya punya cerita nih, yaitu tentang Keong Racun, eh salah....ini tentang KERANG.. ayo coba simak yah Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tanganpun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku, tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. “Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak kerangpun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang ditengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakitpun makin berkurang, dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahalpun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga dari pada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan. Cerita diatas adalah sebuah paradigma yangg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan ”kerang biasa” menjadi “kerang luar biasa”. Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah ”orang biasa” menjadi ”orang luar biasa”. Mungkin saat ini anda sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka karena orang-orang disekitar kamu.. Cobalah untuk tetap tersenyum dan katakan didalam hatimu.. ”air mataku diperhitungkan Tuhan.. Dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara.” Mari kawan kawan yang bijak dan dahsyat.... kita mutiarakan setiap potensi yang ada dalam diri kita.... dan segeralah TAKE ACTION karena kita yakin TUhan tidak memberikan masalah di luar kemampuan kita. jadi hadapi masalah dengan tangan terbuka dan penuh rasa syukur... lalu rasakan, alami, dan dapatkan diri anda yang baru.... Kita akan naik kelas kalo kita ikut ujian........ tapi kalo disini, ilmu yang paling bagus dalam menghadapi ujian kita adalah justru Mencontek.... mencontek cara2 orang sukses dalam menghadapi kegagalannya sebgai inspirasi untuk masalah hidup kita... Selamat menderita, mencontek, ATM, dan naik kelas. Semoga sukses See You at the Top sumber : WWW.HIDUPBIJAK.COM |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar