MOTIVASI HARI INI

VSIcenter.com | Peluang Bisnis VSI | Veritra Sentosa Internasional | Veritra Pay | Habs Pro | Bisnis Ustadz Yusuf Mansur

Jumat, 15 Maret 2013

MEMILIH SEKOLAH UNTUK BUAH HATI TERCINTA





“Bapak...Ibu,saya minta saran memilih sekolah untuk anak saya. Ada sekolah A yang unggul di abc. Sedangkan sekolah B, unggul di def. Gimana ya bu ? Mestinya saya pilih yang mana ?”

Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling sering diajukan oleh para orangtua. Keinginan mereka untuk memberikan yang terbaik untuk putra putri mereka, mendorong mereka untuk menyeleksi sekolah yang akan dimasuki oleh anak-anak.

Biasanya, ada beberapa fokus perhatian yang dijadikan standar sekolah bagus oleh para orangtua dan yang ajaibnya standar ini dari tahun ke tahun berubah mengikuti
perkembangan jaman. 15 tahun yang lalu standar yang digunakan adalah sekolah
tersebut haruslah sekolah disiplin (bahkan yang paling sering menghukum
siswanya), yang banyak memberikan PR, yang sering memberikan ulangan, sekolah
yang mampu meluluskan siswa yang mendapatkan nilai UJIAN NASIONAL tertinggi atau
memenangkan lomba-lomba. 5 tahun berlalu, standarnya kembali berubah, sekolah
yang memiliki fasilitas lengkap seperti laboratorium komputer, elektro, fisika,
biologi dll merupakan sekolah yang dianggap baik. Ditambah lagi sekolah yang
menyeimbangkan IQ dan EQ dianggap sekolah yang bonafit. Era sekarang, standar
itu berubah kembali, saat ini sekolah yang bilingual, berkurikulum
international atau nasional plus yang dianggap bagus. Sebenarnya, syarat apa
sih yang sebaiknya dipenuhi untuk mengatakan sebuah sekolah adalah sekolah yang
bagus  ?



Ada faktor yang lebih penting daripada bersekolah di tempat favorit, lulus dengan
nilai terbaik maupun memiliki IQ tinggi. Faktor yang mendukung mereka untuk
sukses menjalani kehidupan setelah masa bersekolah adalah sebagai berikut :
  1. Integritas : menjalankan dan kesesuaian antara hal-hal yang diucapkan dan diyakini dengan kehidupan
  2.      nyata.

  3. Disiplin : kemampuan untuk mengolah diri sendiri sehingga mampu mencapai tujuan

  4. Keterampilan sosial : kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain

  5. Memiliki pasangan yang  mendukung baik dalam suka dan duka.

  6. Bekerja lebih keras dibandingkan dengan orang lain


  7. Itulah 5 faktor teratas dari 30 faktor yang berhasil didaftar dari para millionaire tersebut.

    Dengan bukti nyata tersebut, masih perlukah kita bingung menyekolahkan anak kita dimana ?
    Sebaiknya, kita tidak perlu membingungkan hal tersebut. Karena ada faktor yang
    lebih mendasar lagi daripada memikirkan dimana anak kita harus bersekolah.
    Faktor tersebut adalah kondisi keluarga, tempat anak-anak tersebut bertumbuh
    dan berproses. Faktor ke 1-5, merupakan faktor yang dibentuk dalam rumah karena
    sebagian besar hidup seorang anak dihabiskan di dalamnya. Integritas, disiplin,
    keterampilan sosial, cara memilih pasangan yang tepat, dan kemauan untuk tekun
    bekerja merupakan hasil dari teladan yang diberikan orangtua kepada
    anak-anaknya. Ke 5 faktor tersebut, tidak mungkin diserahkan kepada sekolah
    untuk membentuknya. Sekolah hanya bisa menempa ke 5 faktor tersebut agar dapat
    tertanam kuat dan menjadi kebiasaan. Penanaman dari keluarga akan berakar lebih
    kuat dalam diri anak. Kehidupan di luar keluarga, dalam hal ini adalah sekolah,
    justru seringkali menguji hal-hal yang telah kita tanam.

    Dalam pemilihan sekolah, kita harus menyamakan persepsi dengan pasangan, mengenai
    tujuan anak disekolahkan. Tentunya, tujuan disekolahkan anak kita adalah untuk
    mendapatkan pengalaman hidupnya sebelum ia terjun sesungguhnya di masyarakat.

    Disamping 5 faktor diatas, perlu diperhatikan 4 kriteria dalam menyekolahkan putra - putrinya :

  8. Kemampuan intelektual / penguasaan materi pembelajaran , bakat, kemauan dan minat putra - putrinya.


  9. Kemampuan finansial / pembiayaan dari orang tua, jangan mengandalkan bantuan dari pemerintah atau sekolah, apalagi orang lain.


  10. Akhlakul karimah, budi pekerti yang luhur dan karakter untuk sukses dan berhasil


  11. Lingkungan pendidikan yang agamis, kondusif untuk belajar, komitmen yang tinggi untuk keberhasilan pendidikan.


  12. Sekolah dapat diibaratkan sebagai miniatur masyarakat. Didalamnya ada otoritas yang
    harus ditaati, ada peraturan yang harus dijalankan, ada tugas yang harus
    diselesaikan, ada aktivitas-aktivitas yang harus dijadwalkan, ada teman yang
    harus diorganisir, ada target yang harus dicapai, dan ada ujian yang harus
    ditempuh.

    Yang terpenting dari semuanya itu adalah melatih tanggung jawab yang harus diemban
    dan diselesaikan oleh anak. Keberhasilan anak untuk mengatur dan menjalankan
    tanggung jawab tersebut merupakan bekal bagi anak untuk hidup di masyarakat.

    Sekolah = nilai bagus ? Tidak selalu.
    Yang terpenting daripada nilai bagus adalah kemauan anak untuk belajar dan tahu
    bagaimana cara mendapatkan informasi. Pengetahuan yang diajarkan disekolah tidak
    keseluruhannya dapat digunakan di masa sekarang. Ambil contoh di masa sekolah
    SD-SMU kita, kita diajarkan bermacam-macam pelajaran, namun apakah pelajaran
    tersebut sekarang kita gunakan dalam keseharian kita ? Nilai yang kita peroleh
    semasa sekolah, tidak menjamin kita dapat mengerjakan tugas-tugas kita saat
    ini, bukan ?.

    Intisari yang perlu dipelajari oleh anak adalah pengalaman menyerap pelajaran
    tersebut di bangku sekolah.

    Nilai bagus merupakan akibat/hasil dari serangkaian proses yang dijalani. Penyebab
    dari nilai bagus itu ada banyak faktor. Faktor terpenting adalah apakah anak
    merasa dicintai atau tidak dan apakah anak merasa hal yang dilakukannya
    berharga atau tidak dimata orangtua. Jika anak merasa dicintai dan berharga,
    niscaya nilai baik itu akan mengikuti. Karena rasa dicintai dan dihargai
    merupakan pondasi dasar terbentuknya konsep diri dan harga diri sehat dalam
    diri anak.

    Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam bersekolah adalah ke-enjoy-an/rasa nikmat
    yang dirasakan anak saat bersekolah. Apakah anak anda merasa nyaman bersekolah
    di tempat tersebut. Perasaan nyaman ini akan memungkinkan anak untuk
    mengaktualisasikan kemampuannya. Coba bayangkan jika anda berada dalam kondisi
    takut dan stres, apakah anda dapat mengeluarkan seluruh kemampuan anda untuk
    menyelesaikan tantangan di depan ?

    Demikian dengan anak-anak, mereka masih belum mampu untuk berpikir sekompleks kita orang
    dewasa.
    Anak remaja ?  Yang sudah mampu berpikir lebih kompleks pun masih
    membutuhkan bimbingan dari kita, orang dewasa.

    Bagaimana dengan guru ?
    Kita tidak perlu tergiur dengan sekolah yang memiliki guru dengan segudang
    titel : Prof, Doktor, Ir, Psikolog. Yang terpenting dari itu semua adalah
    mereka memiliki hati untuk mengajar dan mampu menginspirasi anak kita. Bagi
    orang yang memiliki hati demikian, nilai bukanlah faktor terpenting kesuksesan
    dalam bersekolah. Mereka akan mencari cara lain jika siswa mereka tidak
    memahami penjelasan yang mereka sampaikan bukannya menyalahkan kita.

    Saya memiliki 1 orang teman yang memilki latar belakang pendidikan yang jauh berbeda
    dengan dunia pendidikan. Namun kecintaannya terhadap anak kecil membawanya
    untuk menekuni dunia pendidikan. Tentu saja, ia membutuhkan beberapa
    penyesuaian untuk terjun di dunia asing ini. Siswa-siswanya mencintai beliau
    dan berdasarkan pengamatan saya, tidak ada siswanya yang takut atau stres
    terhadap beliau. Jika ada siswa yang tidak memahami penjelasannya, ia merelakan
    waktu istirahatnya sepulang sekolah untuk mengajar ulang siswa tersebut.
    Dibayar ? Tidak.

    Diantara itu semua yang  terpenting adalah menetapkan tujuan kita. Setelah
    tujuan terdefinisi dengan jelas barulah kita mencari sekolah yang bisa memenuhi
    tujuan kita. Memang tidak akan semua tujuan kita bisa dipenuhi oleh satu
    sekolah. Oleh karena itu carilah sekolah yang bisa memenuhi tujuan kita paling
    banyak.

    Bagaimana caranya? Sederhana saja. Tanyailah sepuluh sampai lima belas orangtua murid
    yang anaknya telah bersekolah di sekolah tersebut. Jangan tanya satu atau dua
    orang saja karena kurang akurat.  Tanyakan pada mereka hal-hal yang
    berkaitan dengan tujuan kita.

    Bertanya dari orangtua yang anaknya telah bersekolah di sana adalah fakta nyata yang tak
    bisa dipungkiri. Kepala sekolah atau guru boleh bercerita panjang lebar tentang
    visi dan misi sekolah namun kenyataan di lapangan adalah bukti nyata yang tak
    bisa dipungkiri.

    Ingat dalam memilih sekolah yang terpenting adalah sekolah itu cocok untuk anak kita
    bukan karena sekolah itu favorit atau top karena fasilitasnya atau juga bukan
    karena didirikan oleh publik figur. Jika anak kita tidak cocok sebagus apapun s

    Semoga artikel ini bisa menjadi inspirasi bagi para orangtua dalam berdiskusi memilih
    sekolah bagi anak-anak.

    Salam hangat penuh cinta untuk anda sekeluarga.

    Tidak ada komentar:

    Entri Populer

    Komentar


    ShoutMix chat widget