Amazing Student
“Sesungguhnya Kami (Allah) telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya”
(QS.95:4)
Meraih Kesuksesan dalam Belajar
Apa sih perbedaan pelajar yang berprestasi dengan pelajar yang tidak ?
Apa sih perbedaan pelajar yang berprestasi dengan pelajar yang tidak ?
Para Pembaca yang budiman, pertanyaan diatas adalah pertanyaan utama yang menjadi alasan mengapa tulisan ini saya susun. Saya juga yakin pertanyaan ini juga pertanyaan yang banyak diajukan oleh para orang tua yang ingin anaknya berhasil di sekolah. Pertanyaan ini juga banyak ditanyakan oleh para pelajar yang sedang menimba ilmu di sekolah. Dan boleh jadi ini juga pertanyaan yang saat ini sedang Anda tanyakan dalam hati sehingga Anda memilih untuk membaca buku ini.
Menurut saya, ini adalah pertanyaan yang wajar ditanyakan oleh seseorang. Setiap orang, saya yakin, juga telah memiliki jawaban untuk pertanyaan tersebut. Ada yang menjawab bahwa pelajar menjadi pandai karena memiliki kualitas otak yang lebih baik, lebih besar atau lebih encer.
Ada lagi yang menjawab bahwa pelajar itu menjadi pandai karena makanannya bergizi, karena orang tuanya juga pandai, karena hidup di lingkungan yang aman, karena jarang stres waktu kecil, karena sering didoakan orang tuanya, dan masih banyak lagi jenis jawaban yang diberikan.
Beberapa jawaban diatas bisa benar tapi juga bisa salah. Dulu saya ini termasuk orang yang berkeyakinan bahwa kepandaian seseorang itu karena keturunan dari orang tua dan juga karena konsumsi makanan yang bergizi. Namun sejalan dengan semakin banyaknya pergaulan yang saya alami, semakin banyak juga informasi yang berlawanan dengan keyakinan tersebut.
Saya sering menemui tipe pelajar yang orang tuanya kaya dan berpendidikan tinggi, namun dia tidak berprestasi di sekolah. Sebaliknya ada pula pelajar yang berasal dari keluarga yang pas-pasan, orang tuanya pun bukan sarjana namun dia menjadi pelajar yang berprestasi di sekolahnya. Melihat kenyataan itu akhirnya saya mulai mempertanyakan keyakinan awal saya tentang pelajar yang cerdas itu.
Pertanyaan pada diri sendiri tersebut akhirnya membawa saya untuk membaca banyak buku yang membahas tentang kecerdasan, tentang pembelajaran, tentang teknologi pendidikan dan sejenisnya. Buku-buku itu antara lain berjudul Quantum Learning, Learning Revolution, Born to be Genius, Genius Learning Strategies, Master It Faster, I Am Gifted so Are You, dsb. Dari buku-buku tersebut saya memperoleh banyak informasi tentang apa dan bagaimana menjadi pelajar yang sukses.
Nah, info yang menarik yang ingin saya sampaikan pada permulaan tulisan ini kepada Anda, para pembaca yang budiman, adalah sebuah kesimpulan yang ada di setiap buku-buku yang saya baca tersebut, yaitu bahwa sebenarnya faktor yang paling menentukan kecerdasan seorang pelajar bukanlah pada besarnya otak atau gizi yang ia makan ataupun keturunan siapa dia, melainkan ditentukan oleh SEBERAPA BANYAK LATIHAN TELAH DILAKUKAN untuk membuat OTAK menjadi CERDAS. Latihan-latihan terhadap otak itulah yang menjadi STRATEGI BELAJAR para pelajar sukses. Mereka melakukan STRATEGI yang jauh lebih efektif dibandingkan dengan strategi belajar yang dilakukan oleh pelajar yang biasa. Kami selalu mengatakan kepada para peserta pelatihan learning skills bahwa perbedaan antara pelajar yang sukses dan pelajar yang ’gagal’ dapat dikiaskan dengan kalimat ”MODAL SAMA, STRATEGI BERBEDA”.
Modal Sama, Strategi Berbeda
Anda dan hampir seluruh pelajar yang ada di planet bumi ini pada dasarnya memiliki otak dan system syaraf yang sama. Kemudian pertanyaannya adalah kalau memang semua pelajar memiliki modal yang sama, lalu mengapa ada beberapa pelajar yang dapat memahami dengan mudah dan mampu dengan mudah pula menjawab pertanyaan-pertanyaan ujian? Sedangkan di sisi yang lain mengapa ada beberapa pelajar yang harus membaca sebuah halaman buku sampai berulang-ulang untuk hanya sekedar memahami saja ? Apalagi kalau mereka diminta untuk mengingat apa yang baru saja mereka baca, waduh tambah butuh waktu yang lama sekali. Mengapa ini bisa terjadi ?
Anda dan hampir seluruh pelajar yang ada di planet bumi ini pada dasarnya memiliki otak dan system syaraf yang sama. Kemudian pertanyaannya adalah kalau memang semua pelajar memiliki modal yang sama, lalu mengapa ada beberapa pelajar yang dapat memahami dengan mudah dan mampu dengan mudah pula menjawab pertanyaan-pertanyaan ujian? Sedangkan di sisi yang lain mengapa ada beberapa pelajar yang harus membaca sebuah halaman buku sampai berulang-ulang untuk hanya sekedar memahami saja ? Apalagi kalau mereka diminta untuk mengingat apa yang baru saja mereka baca, waduh tambah butuh waktu yang lama sekali. Mengapa ini bisa terjadi ?
Alasan yang menyebabkan beberapa pelajar dapat meraih kesuksesan dalam belajar adalah karena pelajar tersebut dengan cara tertentu atau secara instingtif (karena karunia Allah SWT) menggunakan strategi yang benar dalam belajar sehingga dapat mengakses porsi yang lebih besar dari kekuatan otak mereka. Mereka sukses karena mereka telah menguasai rahasia dari ilmu
Learning how to learn.
Saya percaya bahwa kesuksesan seorang pelajar yang cerdas dapat ditiru oleh orang lain, karena setiap kesuksesan pasti meninggal jejak. Kalau Anda dapat meniru dengan persis strategi apa yang dilakukan oleh pelajar berprestasi tersebut, saya yakin Anda akan mampu menghasilkan prestasi yang sama ! Bahkan Anda juga akan dapat menghafal dengan mudah dan mengaplikasikan apa yang Anda ketahui pada pertanyaan-pertanyaan ujian yang selama ini Anda anggap sulit. Intinya, kalau orang lain bisa melakukannya, maka Anda juga memiliki kemungkinan untuk dapat melakukannya, ini hanyalah masalah strategi saja !
Saya percaya bahwa kesuksesan seorang pelajar yang cerdas dapat ditiru oleh orang lain, karena setiap kesuksesan pasti meninggal jejak. Kalau Anda dapat meniru dengan persis strategi apa yang dilakukan oleh pelajar berprestasi tersebut, saya yakin Anda akan mampu menghasilkan prestasi yang sama ! Bahkan Anda juga akan dapat menghafal dengan mudah dan mengaplikasikan apa yang Anda ketahui pada pertanyaan-pertanyaan ujian yang selama ini Anda anggap sulit. Intinya, kalau orang lain bisa melakukannya, maka Anda juga memiliki kemungkinan untuk dapat melakukannya, ini hanyalah masalah strategi saja !
Strategi Yang Membedakan
Setiap pelajar berhak untuk SUKSES, demikian juga dengan Anda.
Namun, perlu kita ingat bahwa Kesuksesan itu punya ’HARGA’ yang harus kita bayarkan bila kita ingin memperolehnya. Apakah HARGA dari Kesuksesan itu ?
HARGA dari sebuah KESUKSESAN adalah PENGORBANAN !
Mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing, Apakah kita berani mengorbankan hal-hal dibawah ini demi kesuksesan BELAJAR kita ?
Setiap pelajar berhak untuk SUKSES, demikian juga dengan Anda.
Namun, perlu kita ingat bahwa Kesuksesan itu punya ’HARGA’ yang harus kita bayarkan bila kita ingin memperolehnya. Apakah HARGA dari Kesuksesan itu ?
HARGA dari sebuah KESUKSESAN adalah PENGORBANAN !
Mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing, Apakah kita berani mengorbankan hal-hal dibawah ini demi kesuksesan BELAJAR kita ?
- Waktu bermain ?
- Waktu nonton TV ?
- Waktu untuk Baca komik ?
- Waktu jalan-jalan ?
- Waktu tidur ?
- Perasaan ?
Intinya adalah seberapa berani kita untuk ’sengsara’ terlebih dahulu, demi mendapatkan ’kenikmatan’ kemudian. Seperti kata seorang ulama, Ibnu Qayyim, beliau mengatakan bahwa ”Orang-orang pandai di dunia ini sepakat bahwa tidak ada KENIKMATAN yang diperoleh dari KENIKMATAN pula. ”
No Pain, No Gain! Begitu kata pepatah lama yang sering kita dengar. Kalau kita ingin memperoleh hasil belajar yang baik, ya kita harus berani untuk ’sengsara’ mempersiapkan diri dengan baik.
Misalnya untuk menghafalkan pelajaran yang sudah diterima, kita harus ’berani’ untuk mengulangi membaca berkali-kali. Tahukan Anda bahwa memory kita terhadap sesuatu pelajaran yang baru saja diterima akan berkurang sampai hanya tinggal 20% saja dalam waktu 24 jam ? Supaya kita tetap ingat pelajaran yang terdahulu maka yang harus dilakukan ya mengulangi membaca lagi. Untuk lengkapnya periode pengulangannya adalah seperti ini :
Setiap pelajaran yang baru saja kita terima harus kita review / ulang baca lagi pada :
Misalnya untuk menghafalkan pelajaran yang sudah diterima, kita harus ’berani’ untuk mengulangi membaca berkali-kali. Tahukan Anda bahwa memory kita terhadap sesuatu pelajaran yang baru saja diterima akan berkurang sampai hanya tinggal 20% saja dalam waktu 24 jam ? Supaya kita tetap ingat pelajaran yang terdahulu maka yang harus dilakukan ya mengulangi membaca lagi. Untuk lengkapnya periode pengulangannya adalah seperti ini :
Setiap pelajaran yang baru saja kita terima harus kita review / ulang baca lagi pada :
- 24 jam kemudian
- Setelah itu 7 hari kemudian
- Setelah itu 1 bulan kemudian
- Setelah itu setiap 3 bulan, insyaallah hafalan Anda akan menetap.
Merasa sulit melakukan ? Tentu saja, ini memang membutuhkan usaha yang cukup besar, tetapi kami yakinkan Anda bahwa hasil yang akan Anda peroleh jauuuhhhhh lebih BESAR !
“Wahai manusia, lakukanlah amal-amal menurut kemampuan kalian, karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan sebelum kalian bosan. Dan sesungguhnya amal yang paling disukai Allah ialah amal yang lestari walaupun sedikit”
(HR. Bukhari & Muslim)
(HR. Bukhari & Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar