Personality

Tips untuk orangtua dalam menghadapi Ujian Nasional
"Oh, ibu dan ayah selamat pagi. Ku pergi sekolah sampai lah nanti. Selamat belajar nak penuh semangat. Rajinlah selalu tentu kau dapat. Hormati gurumu sayangi teman. Itulah tandanya kau murid beriman ".
Bait lagu diatas tentu sudah tak asing lagi bagi kita para orangtua, bahkan anak-anak kita pun pasti hapal didalam kepala. Lagu tsb mengingatkan saya dulu, sewaktu dulu jika saya mau berangkat sekolah, cium tangan ibu bapak dan mengucapkan salam bahwa kita akan berangkat ke sekolah, menuntut ilmu, bahkan hingga kini, hingga diri ini kebagian giliran mendapat amanah anak alias merawat anak sendiri.
Baiklah, artikel kali ini akan mencoba membahas peran orangtua dalam menghadapi ujian nasional yang akan ditempuh oleh anak-anak kita.
Baca selengkapnya...
Terus apa hubungannya dengan bait lagu diatas ? Begini, langsung saja ya...Peran orangtua sangatlah dan teramat sangat penting, dapat dijabarkan sebagai berikut :
Salam Cerdas Kreatif,
Ujian sebentar lagi. Banyak siswa sibuk mempersiapkan diri menghadapi pertempuran yang menentukan itu. Berbagai bimbingan belajar dan privat di ikuti, namun ada juga yang belajar dengan kakaknya.
Apapun cara belajarmu, yang penting semua adalah sebuah hal positif dalam rangka ikhtiar / usaha. Saya ingin berbagi tips agar kita bisa sukses menempuh ujian. Tidak hanya ujian nasional, namun ujian apapun itu secara umum.
Untuk bisa sukses, tentunya diperlukan persiapan. Karena persiapan dan perencanaan merupakan 50 % keberhasilan. Kita pun biasanya akan cukup percaya diri jika telah mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin. Tidak bisa dipungkiri, faktor mental mempengaruhi keberhasilan seseorang ketika menempuh ujian. Jika kita gugup dan cemas, atau tidak percaya diri, akibat kurang persiapan maka kita tidak akan maksimal mengerjakan soal-soal.
Tips percaya diri yang jitu adalah dengan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Satu hal yang paling sangat di garisbawahi, agar kita bisa mejaga mental psikologis kita dalam keadaan stabil, jangan sampai membawa beban masalah dalam ruang ujian, hindari kegugupan. Karena walaupun kalian sudah belajar sungguh-sungguh, lalu tiba-tiba kondisi psikologis anda terganggu, maka siap-siap saja menghadapi hasil ujian yang mengecewakan. So, santai , relax, yakin dan percaya diri.
Dibawah ini adalah beberapa tips, yang bisa kita jadikan pedoman agar bisa lulus ujian. Ada tahapan-tahapan yang perlu kita persiapkan, yaitu, sebelum ujian, ketika ujian dan setelah ujian.
A. SEBELUM UJIAN
1. Bisa ikut Bimbingan Belajar
2. Belajar Kelompok
3. Belajar Mandiri
4. BANYAK LATIHAN
5. BANYAK LATIHAN
Pada 2-3 bulan menjelang ujian, biasanya kita banyak mengikuti kegiatan belajar ekstra. Pada saat ini, kalian harus bisa menentukan materi atau bidang pelajaran apa yang kalian anggap masih lemah. Jangan malu untuk mengakui kalau kita masih lemah di bidang tersebut, terutama Matematika. Lebih baik dapat nilai buruk saat persiapan ujian, daripada dapat nilai buruk ketika ujian sesungguhnya. Karenanya penting pula untuk melakukan tips belajar yang baik sebelum ujian. Jadi belajar tidak hanya ketika akan menempuh ujian, yang mana malah akan menjadi beban. Kalian harus memiliki kebiasaan positif belajar yang baik, yaitu jauh ketika kalian masih di tingkat dasar.
Ok, back to the topic persiapan ujian. Try Out –try out yang kalian ikuti sebagai tolok ukur keberhasilan ujian, hendaknya benar-benar dikerjakan secara jujur. Karena disini kalian akan tahu, apakah kalian sudah siap ujian atau tidak. Aduuh..,jangan sampai deh masak mau TRY OUT saja nyontek. Jadi, bagaimana bisa tahu standar kemampuan kalian. Jangan malu untuk mengulang dan berlatih terus pelajaran yang masih kalian anggap kurang. Berlatih membuat sempurna, bukan ?:)
SEBELUM UJIAN H-1
AKU BISA!
Sebelum melaksanakan ujian, kamu harus yakin pada diri sendiri bahwa Aku BISA. Kalu perlu katakan dengan semangat .. AKU BISA! Karena dengan keyakinan tersebut, insyaAllah akan menambah semangat dan motivasimu
TIDUR DAN ISTIRAHAT YANG CUKUP
Oke, 2-3 bulan persiapan ujian sudah kalian lewati. Kini saat nya kalian akan menghadapi hari yang menentukan -esok hari. Tidurlah yang cukup, agar kalian bisa bangun pagi dan fresh. Jangan belajar sampai begadang, karena bukan waktunya lagi. Jika kalian belajar sampai malam, maka bisa dipastikan esok harinya daya fikir kalian tidak se-fresh dan se optimal kalau kalian tidur cukup.
Apa yang akan terjadi jika kalian memaksakan belajar begadang sampai pagi?? Selain fikiran kurang fresh, kalian akan bangun telat dan mesti terburu-buru berangkat ke ruang ujian. Sudah pasti energi dan mental terkuras sebelum waktunya. Agak-agak grogi dan gak PD takut telat ketika sampai ke sekolah. Rasa gugup itu bisa saja terbawa sampai ke ruang kelas . Walhasil kalian tidak maksimal mengerjakan soal. Pikiran tambah pusing, ketika perut tiba-tiba melilit, o wow.. rupa-rupanya tadi tidak sempat sarapan. Duh, nightmare banget kan? Jangan sampai yah hal itu terjadi pada kalian?
Karenanya persiapkan materi soal-soal ujian jauh2 hari. Pastikan kalian sudah menguasainya jauh sebelum hari-h sehingga pada malam hari menjelang ujian sudah merupakan hari tenang kalian. Kalau sudah mengusai materi, insyaAllah dengan cukup baca-baca sekilas materi itu akan cepat nempel di otak. Jangan lupa berdo’a ya.
B. SAAT UJIAN
----------------------
1 .BANGUN LEBIH AWAL
Bangun lebih awal merupakan hasil dari tidur yang cukup. Syukur alhamdulillah kalian sudah tidur dan istirahat yang cukup, sehingga bangun di pagi hari dengan tubuh , fikiran dan mental yang fresh dan siap menghadapi ujian.
2. JANGAN LUPA SARAPAN
Sarapan sangat penting, karena jika perut kita lapar, maka otak juga tidak dapat berpikir
maksimal, tapi juga jangan terlalu kekenyangan yah.., ntar malas berpikir.
3. BACA BISMILLAH & BERDO’A KETIKA MULAI MENGERJAKAN SOAL
Setiap melakukan pekerjaan , hendaklah di awali dengan membaca bismillah, insyAllah tidak akan sia-sia. Dengan membaca do’a dan mengucap bismillah, sudah merupakan bukti kerendahatian kita dihadapan Allah, bahwa usaha yang kita kerjakan bukan karena kepandaian kita, tetapi karena pertolongan Allah. Jangan lupa baca doa dan bismillah, InsyAllah kita akan mendapat kemudahan-kemudahan.
4. PERCAYA DIRI
Faktor mental juga mempengaruhi daya fikir. Jika kita merasa gugup, atau tidak percaya diri, maka otak tidak dapat bekerja maksimal. Maka, hindarilah perasaan cemas dan gugup kalian, ganti dengan perasaan yakin dan percaya diri (tapi bukan over PD –lho) agar kalian bisa nyaman menjawab soal-soal. Kalian harus yakin kalian bisa menjawab soal-soal tersebut, jika kalian menanamkan rasa tidak percaya diri, maka itulah yang terjadi. Jadi, tanamkan berfikir positif terhadap diri sendiri. Ingat, sesulit apapun soal itu, hadapi dengan senyuman . Dibalik kesulitan ada kemudahan, dibalik kesulitan ada kemudahan …
5. KONSENTRASI DAN ULET ditemani DZIKIR
Konsentrasi dan keuletan mutlak diperlukan ketika kalian menghadapi soal-soal yang sulit. Jangan mudah menyerah, karena ujian ini adalah satu-satunya jalan kalian menuju tingkat sukses berikutnya. Ingat , nilai1 soal begitu berarti lho.. Ingat, dibalik kesulitan ada kemudahan .., dibalik kesulitan ada kemudahan. Kerahkan semua keilmuan yang kalian miliki, karena biasanya satu ilmu saling berkaitan dengan ilmu yang lain. Sambil mengerjakan soal, kalian juga bisa sambil berdzikir dalam hati, di iringi kerendah hatian pada sang illahi rabbi, plus kepasrahan tetapi di iringi usaha, semoga Allah memberikan jalan keluar.
6. SANTAI DAN RELAX
Nah, konsentrasi dan ulet perlu, tapi perlu juga santai, karena kalau terlalu konsentrasi bisa-bisa kalian pusing sendiri. Ingat, serius tapi … santai. Tapi, tetap harus memperhitungkan waktu ya …
7. PERGUNAKAN WAKTU SEBAIK MUNGKIN
Lewati soal-soal yang kalian anggap cukup sulit, demi untuk menghemat waktu. Tetapi, kalian juga mesti memperhitungkan agar bisa kembali mengerjakan soal-soal yang sulit tersebut. Nah, untuk soal-soal yang mudah, jangan terlalu dilama-lamakan pengerjaannya -misalnya bersiul-siul *ups gak boleh ya* -bernyanyi-nyanyi dalam hati karena kesenangan akhirnya khabisan waktu. Segeralah beralih ke soal berikutnya.
8. TELITI
Sepintar apapun kalian, se-mengusai rumus apapun kalian, tapi kalau kalian tidak teliti dalam menghitung atau menjawab soal, itu sia-sia. Karenanya harus hati-hati, jangan sampai menjawab soal nomor 1 pada lembar jawaban nomor 2 atau seterusnya.
Jadi jangan lupa mengecek kembali lembar jawaban kalian..
C. SESUDAH UJIAN
1. BACA ALHAMDULILLAH
2. BERDOA
3. BERSERAH DIRI / TAWAKAL
Alhamdulillah… ujian sudah kalian lewati. Usaha keras sudah kita kerjakan. Tinggal berserah diri dan berdoa pada Allah yang maha pembuat keputusan . Meski ujian sudah dilewati, jangan malas dan berhenti berdoa. Karena sesuatu bisa berubah lewat do’a , Ingat doa adalah senjatanya orang beriman.
Satu hal yang pasti, manakala kalian sudah semaksimal mungkin mengerjakan soal-soal, bahkan cenderung yakin mengerjakan soal-soal tersebut dengan benar, plus melakukan doa yang tak putus, namun hasilnya ternyata jauh atau di luar perkiraan atau memuaskan, Jangan pernah kecewa terlalu dalam, atau bahkan menyalahkan Takdir.
Ingatlah bahwa manusia hanyalah sebaik-baik perencana ,namun takdir dan keputusan tetap di tangan Allah.
Just DO Your Best . Karenanya, persiapkan lah dengan maksimal. dan lakukanlah yang terbaik ! Selamat Berjuang ya, InsyaAllah BISA dan SUKSES .. amin!
Semoga bermabfaat, wassalam
sumber: Ujian sebentar lagi. Banyak siswa sibuk mempersiapkan diri menghadapi pertempuran yang menentukan itu. Berbagai bimbingan belajar dan privat di ikuti, namun ada juga yang belajar dengan kakaknya.
Apapun cara belajarmu, yang penting semua adalah sebuah hal positif dalam rangka ikhtiar / usaha. Saya ingin berbagi tips agar kita bisa sukses menempuh ujian. Tidak hanya ujian nasional, namun ujian apapun itu secara umum.
Untuk bisa sukses, tentunya diperlukan persiapan. Karena persiapan dan perencanaan merupakan 50 % keberhasilan. Kita pun biasanya akan cukup percaya diri jika telah mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin. Tidak bisa dipungkiri, faktor mental mempengaruhi keberhasilan seseorang ketika menempuh ujian. Jika kita gugup dan cemas, atau tidak percaya diri, akibat kurang persiapan maka kita tidak akan maksimal mengerjakan soal-soal.
Tips percaya diri yang jitu adalah dengan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Satu hal yang paling sangat di garisbawahi, agar kita bisa mejaga mental psikologis kita dalam keadaan stabil, jangan sampai membawa beban masalah dalam ruang ujian, hindari kegugupan. Karena walaupun kalian sudah belajar sungguh-sungguh, lalu tiba-tiba kondisi psikologis anda terganggu, maka siap-siap saja menghadapi hasil ujian yang mengecewakan. So, santai , relax, yakin dan percaya diri.
Dibawah ini adalah beberapa tips, yang bisa kita jadikan pedoman agar bisa lulus ujian. Ada tahapan-tahapan yang perlu kita persiapkan, yaitu, sebelum ujian, ketika ujian dan setelah ujian.
Apa Kiat Mendidik Anak agar mereka pintar dan berakhlak mulia, di sekolah dan di rumah serta lingkungan? Apa Keutamaan adab dan akhlak ?
Adab adalah menggunakan sesuatu yang terpuji berupa ucapan dan perbuatan atau yang terkenal dengan sebutan Al-Akhlaq Al-Karimah. Dalam Islam, masalah adab dan akhlak mendapat perhatian serius yang tidak didapatkan pada tatanan manapun. Hal ini dikarenakan syariat Islam adalah kumpulan dari aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah. Ini semua tidak bisa dipisah-pisahkan. Manakala seseorang mengesampingkan salah satu dari perkara tersebut, misalnya akhlak, maka akan terjadi ketimpangan dalam perkara dunia dan akhiratnya. Satu sama lainnya ada keterkaitan sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِفَلْيُحْسِنْ إِلَى جَارِهِ
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik terhadap tetangganya. (HR. Muslim, Bab Al-Hatstsu?ala Ikramil Jaar wadh Dhaif)
Di sini terlihat jelas bagaimana kaitan antara akidah dan akhlak yang baik. Oleh karena itu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menafikan keimanan orang yang tidak menjaga amanah dan janjinya.
لاَ إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ، وَلاَ دِيْنَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ
Tidak ada iman bagi orang yang tidak menjaga amanah dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menjaga janjinya. (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Jami’? no. 7179)
Bahkan suatu ibadah tidak ada nilainya manakala adab dan akhlak tidak dijaga. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): Barangsiapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh dengan (amalan) meninggalkan makan dan minumnya (puasa, red.). (HR. Al-Bukhari no. 1903). Yakni puasanya tidak dianggap.
Allah Subhanahu wa Ta?ala telah menjelaskan bahwa adab memiliki pengaruh yang besar untuk mendatangkan kecintaan dari manusia, sebagaimana firman-Nya:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut, terhadap mereka. Seandainya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.? (Ali ‘Imran: 159)
Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullahu menerangkan: Akhlak yang baik dari seorang pemuka (tokoh) agama menjadikan manusia tertarik masuk ke dalam agama Allah Subhanahu wa Ta?ala dan menjadikan mereka senang dengan agama-Nya. Di samping itu, pelakunya akan mendapat pujian dan pahala yang khusus. (Sebaliknya) akhlak yang jelek dari seorang tokoh agama menyebabkan orang lari dari agama dan benci kepadanya, di samping bagi pelakunya mendapat celaan dan hukuman yang khusus. Inilah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seorang yang ma?shum (terjaga dari kesalahan). Allah Subhanahu wa Ta?ala mengatakan kepadanya apa yang Allah Subhanahu wa Ta?ala katakan (pada ayat ini). Bagaimana dengan selainnya? Bukankah hal yang paling harus dan perkara terpenting adalah seseorang meniru akhlaknya yang mulia, bergaul dengan manusia dengan apa yang Nabi Shallallahu ?alaihi wa sallam contohkan berupa sifat lemah lembut, akhlak yang baik dan menjadikan hati manusia suka? Ini dalam rangka melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menarik para hamba ke dalam agama-Nya. (Taisir Al-Karimirrahman hal. 154)
"Muslim yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya." (HR Tirmidzi dan Ahmad).Hadis ini mengungkapkan hal yang sangat penting dalam Islam, yaitu akhlak. Selain masalah tauhid dan syariat, akhlak memiliki porsi pembahasan yang sangat luas.
Secara etimotogi akhlak terambil dari akar kata khuluk yang berarti tabiat, muruah, kebiasaan, fitrah, atau naluri. Sedangkan secara syar'i, seperti diungkapkan Imam Al-Ghazali, akhlak adalah sesuatu yang menggambarkan perilaku seseorang yang terdapat dalam jiwa yang baik, yang darinya keluar perbuatan secara mudah dan otomatis tanpa terpikir sebelumnya.
Jika sumber perilaku itu didasari oleh perbuatan yang baik dan mulia, yang dapat dibenarkan oleh akal dan syariat, maka ia dinamakan akhlak yang mulia. Namun, jika sebaliknya, maka ia dinamakan akhlak yang tercela. Abu Hurairah ra. mengabarkan bahwa suatu saat Rasulullah SAW pernah ditanya tentang kriteria orang yang akan masuk syurga. Beliau menjawab, "Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik" (HR Tirmidzi dan Ahmad).
Tatkala Rasulullah SAW menasihati sahabatnya, beliau menggandengkan nasihat untuk bertakwa dengan nasihat untuk berakhlak baik pada manusia. Ada sebuah riwayat dari Abi Dzar Al-Ghiffary bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik" (HR Tirmidzi).
Benar, tauhid adalah inti dan pokok ajaran Islam yang harus selalu diutamakan. Namun, hal ini tidak berarti mengabaikan akhlak sebagai penyempurna. Tauhid dan akhlak sangat berkaitan erat, karena tauhid adalah realisasi akhlak seorang Muslim.
Seorang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baik manusia. Makin sempurna tauhid seseorang, akan semakin baik pula akhlaknya. Sebaliknya, tatkala seorang hamba memiliki akhlak buruk, berarti akan lemah pula tauhidnya. Akhlak adalah tolak ukur kesempurnaan iman seseorang. Rasulullah SAW bersabda, "Orang Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya" (HR Tirmidzi dan Ahmad).
Keutamaan Akhlak Diantaranya:
1. menempati kedudukan yang tinggi dalam agama, karena termasuk salah satu risalah (misi) agama yang paling utama
Rosululloh saw bersabda:
"إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلَاقِ"
"tiada lain aku diutus (kedunia) adalah untuk menyempurnakan kebaikan akhlak". (HR. Ahmad: 2/381).
2. Akhlak merupakan timbangan antara neraca kebaikan.
Rosululloh saw bersabda:
"إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَانِكُمْ أَخْلَاقًا"
"sesunggunya orang yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya". (HR. Bukhori dan Muslim).
3. Akhlak merupakan penyempurna keimanan.
Rosululloh saw bersabda:
"أَكْمَلُ المُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا"
"Orang-orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya". (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
4. pemberat timbangan (kebaikan) pada hari qiyamat.
Rosululloh saw bersabda:
"مَا مِنْ شَيْئٍ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ المُؤْمِنِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ"
"Tidak ada sesuatu yang dapat memperberat timbangan (kebaikan) seorang mukmin pada hari qiyamat selain kebaikan akhlaknya". (HR. Tirmidzi)
5. pengantar kesurga.
Ketika Rosululloh saw ditanya tentang hal yang paling banyak memasukkan seseorang kesurga, maka beliau menjawab:
"تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الخُلُقِ"
"Taqwa kepada Alloh dan akhlak yang baik". (lihat silsilah Shohihah: 997).
6. dengan akhlak dapat diperoleh kecintaan dan kedekatan dengan Nabi pilihan, Nabi Muhammad saw.
Rosululloh saw bersabda:
"إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبُكُمْ مِنِّيْ مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَسِانُكُمِ أَخْلَاقًا"
"sesunggunya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya denganku pada hari qiyamat adalah yang paling baik akhlaknya". (HR. Tirmidzi: 4/370 dan lihat Shohihul Jami': 15350.
7. sebaik-baik warisan.
Hal ini berdasarkan kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa alaihimas salam dalam firman Alloh swt:
"adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim dikota itu, dan dibawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah orang yang sholih, maka Robbmu menghendaki agar mereka sampai kedewasaannya dan mengeluarkan simpanan itu, sebagai rohmat dari Robbmu, dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya". (QS. Al-Kahfi: 82).