“Sehat semakin mahal harganya”. Kata siapa? Tertawa
dari hati punya efek yang luar biasa. Apa efek tertawa dari hati?
Teringat isi chatting dengan teman
wartawan sebulan yang lalu. Dia mengatakan, hidupnya terlampau serius
belakangan ini. Bahkan dia sempat terdiam sejenak dan meralat perkataannya.
Bukan belakangan ini, tetapi sudah lama hidupnya terlampau serius. Meskipun
melihat acara komedi di televisi, dia hanya bisa sedikit menyunggingkan
bibirnya, sementara pikirannya melayang kepada tugas dan pekerjaan. Why so
serious, kata Joker.
Satu lagi seorang teman yang sekarang
kerja di sebuah perusahaan jasa di ibu kota. Dia adalah teman yang serius sejak
mahasiswa. Sebagai teman yang serius, dia justru suka ngomong tidak serius
kalau ketemu aku. Nah loh! Dia berdiskusi denganku dalam 5 tweet. Diskusi
tersebut diakhiri dengan perkataan, “Kenapa aku sekarang menjadi linear ya? Aku
merindukan masa-masa ngakak bersamamu”. Demikian kata temanku itu. Dan
lagi-lagi, why so serious, kata Joker.
Apakah serius itu salah? Tentu saja
tidak. Dalam menentukan tujuan, kita perlu serius. Membuat perencanaan dan
mengeksekusi tindakan, kita juga seharusnya serius. Tapi apakah lantas membuat
kita semakin jauh dari kelucuan, berbicara sehari-hari yang membuat pikiran
santai, bercengkerama dengan keluarga tanpa gadget dan sejenak mengikhlaskan
pekerjaan untuk ditinggalkan? Jawab dengan back sound penuh semangat, TIDAK!
Totalitas kita dalam pekerjaan justru
tidak pernah menjauhkan kita dari salah satu komponen kebijaksanaan, yaitu
humor dan kelucuan. Artinya, tetap harus total dalam pekerjaan, tetapi juga
tetap harus total dalam bersantai dan permainan. Seperti yang dialami temanku
yang wartawan, tertawa saja sudah tidak bisa total, padahal dia tahu bahwa yang
ditontonnya itu lucu.
Justru kebimbangan dan ketidakjelasan
yang membuat kita stag. Ketika ngobrol dengan teman, pikiran melayang menuju
pekerjaan. Akibatnya, di tengah-tengah lah tempat kita. Pada saat di tengah,
tak pernah kita menikmati keduanya. Jika hal ini kita lakukan terus-menerus,
maka bukan cuma pikiran kita, tetapi hati kita akan lelah. Padahal, totalitas
dalam tindakan justru memberi energi, termasuk ketika tertawa. Apa efek tertawa
yang dilakukan dari hati?
1. Bahagia yang terus bertambah
Tertawa dari hati berarti benar-benar
merasakan stimulus yang menyenangkan dalam diri kita. Kita bisa merasakan
setiap bagian kecil dari kelucuan atau ketertarikan, termasuk perasaan batin
ketika tertawa.
Pada saat tertawa, sebenarnya tawa kita
memperkuat untuk semakin tertawa. Karena itulah ada orang yang awalnya memaksa
diri untuk tertawa, baru kemudian ia bisa tertawa dengan lebih mudah. Efek
penguatan ini juga memperkuat rasa senang kita ketika tertawa. Tertawa dari
hati adalah bentuk lain dari mensyukuri nikmat Tuhan. Karena tertawa juga
memperkuat tawa kita, artinya kenikmatan dari Tuhan semakin diperkuat juga.
Analog dengan rasa bersyukur yang pasti nikmatnya ditambah.
2. Memberikan energi
Mungkin saja tertawa melelahkan secara
fisik. Namun kelelahan yang seperti ini mudah dihilangkan dengan istirahat
sejenak saja. Namun energi yang ditimbulkannya setelah tertawa atau sebagai
kebiasaan dari tertawa, justru akan bertahan dalam diri kita.
3. Mencerdaskan
Tertawa adalah bentuk ekspresi dari
kesenangan. Setidaknya seperti itulah pada umumnya. Ketika kita senang, pada
saat itulah terjadi myelinasi, atau penebalan myelin yang menghubungkan antar
syaraf. Jika syaraf-syaraf di otak kita terhubung satu sama lain dengan baik,
maka kita akan menjadi semakin cerdas. Kita akan memiliki daya asosiasi yang
tinggi. Setiap bagian otak akan saling menghabari dan memberi informasi. Mereka
akan saling mendukung untuk menghasilkan kecerdasan yang luar biasa.
4. Mengurangi rasa sakit
Tertawa dalam memicu tubuh kita untuk
menghasilkan hormon endorfin yang memiliki efek seperti morfin, bahkan 200
lebih kuat. Karna itulah, tertawa dapat mengurangi rasa sakit. Ketika rasa
sakit terkurangi, kita tidak melulu terfokus kepada penyakit kita. Pada saat
itulah tubuh kita melakukan penyembuhan dengan sendirinya (auto poietic)
5. Membakar kalori
Banyak orang bilang, bahwa tertawa dapat
dimanfaatkan untuk diet. Wah, benarkah? Hal ini ada benarnya. Tertawa 5-10
menit dapat membakar 10-40 kalori. Jika dihitung-hitung, berat badan akan
terkurangi 4 kg dalam waktu satu tahun.
6. Memperlancar peredaran darah
Ketika tertawa, pembuluh darah kita akan
semakin melebar. Padaa saat itu, peredaran darah akan lebih lencar. Hal ini
tentu saja menyehatkan bagi tubuh kita. Bahan nutrisi lebih mudah tersalurkan,
sedangkan bahan tidak terpakai lebih cepat dikeluarkan.
7. Mempercepat penyembuhan
Saat tertawa, rasa sakit teredakan dan
peredaran darah berjalan lancar. Saat sakit reda, maka pada waktu itu tubuh
kita menyembuhkan dirinya. Proses penyembuhan ini membutuhkan nutrisi dan
zat-zat pendukung untuk segera didistribusikan ke semua lini, termasuk ke
bagian yang sakit. Karena itu, pada saat tertawa penyembuhan terjadi dengan
lebih cepat.
Tidak hanya penyembuhan fisik, psikis
pun juga lebih mudah disembuhkan melalui tertawa. Kesenangan saat tertawa
melipatgandakan energi bahagia dalam diri kita. Saat itulah, psikis juga
melakukan penyembuhan atas luka hati dan kegalauan diri, cieee…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar